Kalian pasti pernah melihat harga barang di swalayan, minimarket dan toko - toko yang belakangnya 9, 99, 999 padahal logikanya saja tidak ada dimata uang rupiah yang sekarang satuan ataupun puluhan sudah tidak ada, jadi kenapa setiap harga barang kadang - kadang terdapat angka 9 yang membuat orang sering berkomentar kenapa tidak dibulatkan saja harganya.
Bercerita sedikit saat itu aku dan salah satu temen masuk ke salah satu minimarket dan lihat harga promo produk barang yang mencantumkan Rp 19.999,- lalu temenku bilang gini " cihh . . kenapa sih gak ditulis 20 ribu, kan konyol kalo kaya gini " tapi akhirknya dia dibeli barang itu juga dari situlah aku mulai terpikir kenapa sih harga barang itu harus ditulis 19.999 kan lebih simpel 20.000 setelah beberapa saat mencari tau ada beberapa alasan kenapa digunakan angka 999.
Kenapa digunakan angka 9 ?
Menurut Lee E. Hibbett, associate professor of marketing dari Freed-Hardeman University taktik penjualan seperti ini udah digunakan selama kurang lebih satu abad. Hal ini dilakukan berdasar logika bahwa kita membaca dari kiri ke kanan, sehingga harga Rp 19.999,- bakal terlihat lebih menarik dibanding harga Rp 20.000,- walaupun sebenarnya kita sama-sama tetap harus membayar Rp 20.000,-.
Selain itu ada penelitian dengan menggunakan produk yang sama tetapi menggunakan harga yang berbeda dengan menggunakan angka 999 dan hasil penelitian tersebut produk yang lebih laris adalah produk dengan menggunakan angka 999 dari pada 000 dibelakang harganya. Hal ini menunjukkan bahwa strategi ini mengandalkan psikologi manusia.
Sebenarnya ini sah - sah saja untuk digunakan strategi tersebut tapi bagaimana ceritanya kalo pembeli yang gak tau malu minta kembalian 1 rupiah ? nah lo . . memang gak pernah ku dengar hal ini sebelumnya tapi itu juga hak pembeli karena harga barang sudah ditentukan sebesar itu dan kembalian tersebut adalah milik pembeli jika tidak dikembalikan sama aja mencuri hak orang kan hahaha repot kan kalo orangnya ngotot minta kembalian pusing cari 1 rupiah untung aja gak ada yang seperti itu pembeli pasti tidak menghiraukan nominal tersebut.
Bercerita sedikit saat itu aku dan salah satu temen masuk ke salah satu minimarket dan lihat harga promo produk barang yang mencantumkan Rp 19.999,- lalu temenku bilang gini " cihh . . kenapa sih gak ditulis 20 ribu, kan konyol kalo kaya gini " tapi akhirknya dia dibeli barang itu juga dari situlah aku mulai terpikir kenapa sih harga barang itu harus ditulis 19.999 kan lebih simpel 20.000 setelah beberapa saat mencari tau ada beberapa alasan kenapa digunakan angka 999.
Kenapa digunakan angka 9 ?
Menurut Lee E. Hibbett, associate professor of marketing dari Freed-Hardeman University taktik penjualan seperti ini udah digunakan selama kurang lebih satu abad. Hal ini dilakukan berdasar logika bahwa kita membaca dari kiri ke kanan, sehingga harga Rp 19.999,- bakal terlihat lebih menarik dibanding harga Rp 20.000,- walaupun sebenarnya kita sama-sama tetap harus membayar Rp 20.000,-.
Selain itu ada penelitian dengan menggunakan produk yang sama tetapi menggunakan harga yang berbeda dengan menggunakan angka 999 dan hasil penelitian tersebut produk yang lebih laris adalah produk dengan menggunakan angka 999 dari pada 000 dibelakang harganya. Hal ini menunjukkan bahwa strategi ini mengandalkan psikologi manusia.
Sebenarnya ini sah - sah saja untuk digunakan strategi tersebut tapi bagaimana ceritanya kalo pembeli yang gak tau malu minta kembalian 1 rupiah ? nah lo . . memang gak pernah ku dengar hal ini sebelumnya tapi itu juga hak pembeli karena harga barang sudah ditentukan sebesar itu dan kembalian tersebut adalah milik pembeli jika tidak dikembalikan sama aja mencuri hak orang kan hahaha repot kan kalo orangnya ngotot minta kembalian pusing cari 1 rupiah untung aja gak ada yang seperti itu pembeli pasti tidak menghiraukan nominal tersebut.